Pelarian

Berlari menuju tujuan
Tanpa menengok kearah manapun
Sampai pada akhirnya aku berhenti
Yang kutemukan hanya diriku sendiri 
Tersesat?
Salah jalan?
Apakah aku lanjut?
Lari lagi melirik kesamping
Lalu lanjut berlari kencang 
Masih tidak ada orang namun aku terhenti...
Sampai aku sadar
Aku berada ....
Antara kerumunanan yang berlomba mencapai kursi
Antara kerumunan orang yang berlomba menangisi kehidupan

Aku takut
Aku menangis
Aku berteriak
Nafasku tercekat
Adakah garis pembatas jelas antara pilihan ini?
Kenapa ada digaris abu abu
Kenapa harus ada posisi tengah tengah

Rasa ketakutan menyelimuti ku
Perjalanan hidup rasa memberatkan
Setelah aku tahu bahwa dunia bukan hanya tentang berlari 
Tetapi memaknai kehidupan

Nafsuku membuncah
Mengikutinya sampai fisikku menurun
Sampai pada akhirnya
Terpikir untuk mengakhiri

Tak ada lagi harapan yang dilihat 
Tak ada lagi topangan yang bisa disentuh
Aku hanya sendirian diantara kerumunan
Kerumunan ini membuatku sesak
Mencapai hal yang sulit dicapai

Tuhan, jika aku mengakhirinya sekarang 
Apakah semua akan baik baik saja
Apakah namaku tetap terukir sebagai pelari?
Air mata selalu membasahi pipi
Ketakutan semakin memakan diriku
Dan berlari pun sudah lelah

Aku hanya merangkak
Mencari makna kehidupan dari tanah dan jalanan 
Aku tidak bisa berhenti
Aku merangkak
Melihat bermacam macam pelari dengan niatnya
Melihat emosi mereka 

Aku ternyata sadar satu hal
Jika belari tanpa memaknai 
Akan kah seperti ini atau hanya aku tidak paham tentang konsep

DP 264 18.53


Postingan populer dari blog ini

Stress increases gastritis

TUGAS PUISI TERKAIT PERANG DUNIA 2

RESUME KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDDHA