RESENSI BUKU "Kisah Pancasila"

 
RESENSI BUKU 
“Kisah Pancasila” 
 
 
            
A.  Identitas Buku              
 
• Judul buku  : Kisah Pancasila 
• Penyusun  : Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila 
• Penerbit : Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian  
                                   Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 
• Tahun Terbit : 2017 
• Jumlah Halaman : 103 Halaman 
 
B.  Pendahuluan  
Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, secara resmi membuka 
Pameran Hari Lahir Pancasila yang diadakan di Museum Nasional Indonesia 
(MNI). Pameran itu terselenggara atas kerja sama Direktorat Jenderal 
Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dan MNI. Undangan yang hadir pada pameran itu mendapatkan sebuah buku berjudul Kisah Pancasila. Buku tersebut disusun oleh Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila dari Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan.  
Buku “Kisah Pancasila” ini berisi tentang perjalanan terbentuknya pancasila dan pandangan lebih lanjut mengenai dasar Indonesia Merdeka di hadapan sidang 
BPUPKI secara ringkas, Bung Karno berkata: “Kita hendak mendirikan suatu negara ‘semua buat semua’. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan maupun golongan kaya, tetapi ‘semua buat semua’. pidatonya yang kemudian dikenal dengan judul, “Lahirnya Pancasila”, Bung Karno menegaskan bahwa perbedaan paham itu hendaknya tidak menghalangi pembentukan negara indonesia yang merdeka dan berdaulat. Justru seharusnya yang dilakukan adalah mencari titik temu di antara bermacam paham sehingga terbentuk kesepakatan yang bisa diterima semua pihak dan, yang paling penting, kemudian lahir landasan kehidupan bernegara yang kokoh. Itulah Pancasila. Dengan demikian Pancasila adalah konsensus dari semua elemen bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan di masa itu. Sebuah permufakatan kebangsaan yang menjadi landasan kita dalam hidup bernegara. Kisah perjalanan Pancasila dari saat pertama disampaikan oleh Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945 tersebut sampai perumusan oleh Tim Sembilan pada 22 Juni 1945 dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945. 
 
C.  Sinopsis  
“Ia menyaksikan sendiri gelora rakyat banyak yang dengan penuh keberanian melakukanperlawanan terhadap segala bentuk penjajahan” 
Dalam buku ini, Penulis membagi menjadi 5 bagian per babnya. Yaitu mulai dari “Pancasila di Ruang Kelas Kita”, “Inspirasi Pancasila dalam Pengasingan”, “Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945”, “Pancasila: Dari Merdeka Hingga Kini”, sampai "Garuda Pancasila, Akulah Pendukungmu!”.  
Di bab awal mulai dijelaskan, filosofi dan profil dari burung garuda itu sendiri seperti jumlah bulu sang Garuda mencerminkan sejarah penting bangsa Indonesia. 17 helai Bulu di tiap-tiap sayap, 8 helai bulu pada ekor, 19 bulu di pangkal Ekor dan 45 helai bulu di leher. Kalau kita deretkan angka-angka Itu, hasilnya adalah 17-8-1945. Itulah hari proklamasi kita, 17 Agustus 1945, tahun dimulainya kemerdekaan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Kemudian penjelasan mengenai burung garuda yang menjadi lambang negara pada tahun 1950 dan proses pembentukan desain lambang negara dari burung garuda yang sudah dipublikasikan saat ini serta asal-usul kisah pancasila mulai terwujud yang dimulai dari perlawanan rakyat untuk menggantikan tatanan masyarakat terjajah dengan tatanan masyarakat merdeka. 
Di bab kedua, dijelaskan bagaimana perjalanan soekarno dan keluarganya dalam pengasingan serta pengalaman soekarno menyikapi keberagaman agama di Ende kemudian perjuangan soekarno untuk bangkit dari penjajahan dengan mencetuskan pancasila pada sidang BPUPKI.  
Di bab yang ketiga, dijelaskan tokoh-tokoh penting didalam lahirnya dasar negara ini, seperti Ir. Soekarno, Mr. Soepomo dan Moh. Yamin. Serta tokoh lain yang berhungan dengan lahirnya dasar negarapun turut dijelaskan seperti Dr. Radjiman, Ki Hadjar Dewantara, dan Haji Agoes Salim. Didalam sidang ini proses sangatlah panjang karena masing masing orang yang dianggap mempunyai gagasan akan memberikan teori - teorinya tentang dasar negara. Serta muncul perdebatan seputar rumusan sila pertama. Alhasil, pada sidang pertama panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI), tepat sehari setelah proklamasi 17 agustsus 1945, dicapailah kata mufakat untuk rumusan pancasila sebagai dasar negara.  
Di bab selanjutnya, mulai melihat perjuangan pancasila berjuang dari masa sulit awal kemerdekaan. Kehendak belanda untuk kembali menguasai indonesia melalui macam-macam perang di berbagai daerah, mempersulit rakyat indonesia membangun negara dan pemerintahannya. Demikian pula dengan situasi ekonomi dan politik di dalam negeri sendiri yang masih kacau. Sehingga konsentrasi dari pemerintah pada masa itu adalah banyak berkait dengan hal pengakuan kedaulatan indonesia. Di bagian ini juga pancasila telah melewati masa perubahan perubahan demokrasi yang panjang sampai pada presiden joko widodo mengembalikan pengertian pancasila pada semangat aslinya- semangat pancasila 1 juni 1945. 
Di bab terakhir ini, dikisahkan sebuah mars ataupun lagu nasional yang sudah sangat sering kita dengarkan semasa kecil hingga dewasa. Diceritakan lengkap mengenai lagu yang diciptakan lirik per lirik dan di interpresentasikan dalam kehidupan dan konflik konflik bernegara. 
 
D. Kelebihan Buku 
Kelebihan buku ini dari segi isi dan maknanya yaitu cerita yang disajikan lengkap sesuai fakta seperti penjelasan lahirnya pancasila dan proses perjuangan yang dialaminya. Selain itu, dibuku ini kita juga diajak untuk berdiskusi dalam simbol negara kita yaitu garuda pancasila. Buku ini menyuguhkan lampiranlampiran sejarah yang benar adanya dimulai dari proses desain lambang negara (burung garuda Pancasila), awal ide pancasila, dan sekarang menjadi isi jati diri bangsa.  
Dilihat dari segi bahasapun yang digunakan penyusun sederhana. Kalimatkalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami. buku sangat mudah dipahami dan sangat bermanfaat karena bisa mengajarkan dan memotivasi kita untuk mengingat kisah pancasila, meningkatan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat akademik dan menjadi kunci dalam pencegahan terhadap ideologi-ideologi yang menyimpang dari nilai-nilai yang menyimpang aturan pancasila. Dan menurut saya buku ini bukan hanya cocok untuk siswa tapi juga untuk umum, karena pancasila bukan hanya diterapkan di sekolah saja. Masyarakat umum harus mempelajarinya juga agar bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari. 
 
E. Kelemahan Buku 
Kelemahan buku ini adalah cerita sangat banyak tersita pada sisi pencarian gagasan pancasila oleh bung karno. Seakan cerita lahirnya pancasila didalam persidangan sedikit teralihkan padahal disana juga perlu banyak penyorotan dari beberapa tokoh nasional lain dan terkadang banyak point-point di salah satu bab yang tidak menjelaskan dengan singkat atau tidak langsung pada intinya. 
Sehingga terkadang bagi orang yang tidak terlalu suka membaca atau sekedar membaca terkesan sedikit membosankan. 
 
F.  Penutup 
Buku kisah pancasila yang diterbitkan oleh Ditjen Kebudayaan bekerjasama dengan kemendikbud adalah buku yang sangat menarik. Terlepas dari segala kekurangannya. Nilai moral sangatlah dapat kita implemtasikan dalam kehidupan sehari hari. Buku yang menceritakan dari awal tentang lahirnya pancasila dan buku yang membangkitkan lagi semangat untuk selalu memegang teguh nilai nilai didalamnya. Hal yang dapat kita peroleh dalam buku ini adalah mempertahankan kehidupan bernegara dan berbangsa indonesia.  
 
 
 

Postingan populer dari blog ini

Stress increases gastritis

RESUME KERAJAAN MARITIM HINDU-BUDDHA

TUGAS PUISI TERKAIT PERANG DUNIA 2