Postingan

kenapa

Apakah aku harus meleburkan bakatku Atau Menolak bakat yang sudah aku punya Aku tahu secara alami dia ada didalam diriku Aku tahu ini kenyamanan yang semua orang inginkan Tapi... Kenapa harus aku? Questioning membuat aku ragu akan kemampuan apa yang aku punya Kata orang kita tidak menemukan diri sendiri jika kita tidak membuatnya Ternyata aku masih lari Lari dari kenyataan pahit  Mau sejauh apapun aku berlari Aku akan dihadapkan kenyataan yang sama Takdir menuntun ku kearah yang ditentukan Semua yang aku jalani saat ini ternyata sudah ditentukan Aku memilih ini ternyata masih dijalan takdir yang sudah tetap Pertanyaan terakhir Apakah aku bisa melaluinya? Perjalanan hidup yang membuat aku tertawa ternyata intuisi ku sendiri yang membawa aku ke takdir itu sendiri.

Era

Sebelum kematian  Ada hal yang dipikir kembali Ada hal yang diimpikan kembali Cahaya yang hilang ditelan gelapnya malam Apakah aku layak untuk hidup Cahaya sudah memudar Kematian ditenggelamkan oleh ketakutan Pernahkah.. Bisu saat menangis Bisu saat berteriak

Fase

Kematian tanda perayaan Namun kematian juga menjadi tanda Bahwa yang hidup akan mengalami kematian Detik detik berlalu kurasakan Tak ada tanda kehidupan Gelap kosong hampa Kesendirian membunuhku Bersama juga mengikatku Tak ada tempat yang aman Jika ini akhir kisahku Tidak... Ini bukan akhir kisahku...  

Breath

Rasa sesak mengerumuniku Gemetar melihat semua mata kearahku Berkali jali aku yakinkan diriku Bahwa aku kini menyerah dengan hidupku Berkali kali berusaha mencari kebahagiaan Berkelana sampai menggunakan topeng penuh kepalsuan Setengah diriku hancur melupakan kesengsaraan Seharusnya itu menjadi menyenangkan Kata orang momen bersama orang dicintai bahagia buka? Namun aku tak bisa merasakan Kata orang masa remaja indah bukan? Aku juga tak bisa merasakan Beberapa hal yang kulalui menjadi pengalaman  Namun membuat diriku semakin nyaman Nyaman akan kesendirian... Pada akhirnya aku kehilangan diriku Kepalsuan yang membuat orang mendekat padaku Kesendirian yang membuat orang menjauh padaku Yang pada akhirnya luka ini semakin dalam menyakitiku Tidak adakah cahaya yang menerangiku Jatuh bangkit bercampur dengan airmataku Enggan membenani orang lain karena luka  Bersedia Pisau selalu ada disampingku Untuk membangkitkan emosi dalam diriku Aku memutuskan untuk bermimpi Sedikit saja didalam tidur y

Stress increases gastritis

Gambar
Stress increases gastritis  Stress is a person's reaction when facing a problem that requires a person to adapt. According to the WHO World Health Organization, stress is a natural human response when facing pressure or changes in life.  The impact of stress not only affects mentally but affects physiologically, this reaction is shown by a red face, paleness, weakness, rapid heartbeat, trembling, stomach ache, dizziness, body stiffness and cold sweat (Aryani, 2016). If stress continues over the long term, it can result in increased stomach acid production, such as gastritis.  Data from WHO (2020)  ulcer sufferers aged 25 to 34 years are 0.1%, sufferers Gastritis at the age of 35-54 is 0.2 sufferers gasritis aged 55 to 74 is 1.4% and There are as many ulcer sufferers aged 75 and over 12.2%. In a person's productive age range suffer from stomach ulcers due to a lifestyle that does not pay attention to health, causing stress (Mustika, 2021). Apart from that, the nervou

RESENSI BUKU "Kisah Pancasila"

Gambar
  RESENSI BUKU  “Kisah Pancasila”                   A.  Identitas Buku                 • Judul buku  : Kisah Pancasila  • Penyusun  : Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila  • Penerbit : Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian                                      Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia  • Tahun Terbit : 2017  • Jumlah Halaman : 103 Halaman    B.  Pendahuluan   Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, secara resmi membuka  Pameran Hari Lahir Pancasila yang diadakan di Museum Nasional Indonesia  (MNI). Pameran itu terselenggara atas kerja sama Direktorat Jenderal  Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dan MNI. Undangan yang hadir pada pameran itu mendapatkan sebuah buku berjudul Kisah Pancasila. Buku tersebut disusun oleh Panitia Peringatan Hari Lahir Pancasila dari Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan.   Buku “Kisah Panca

TUGAS PUISI TERKAIT PERANG DUNIA 2

Gambar
Puisi tentang Perang Dunia 2 " Pertempuran " Gemuruh kilat menyerbu Menggelapi seluruh dunia dengan seru Berebut tahta sampai menembus semu Cahaya melenyap bahana tetap riuh Jatuh berderai bagai daun Darah bertumpah di adimarga Penggerak bertumpu di senapati Nirmalapun ikut ternodai Keserakahanpun mulai lasat Peleraianpun semakin kasat  Pertempuran yang menghebat Dipenuhi ambisi sesaat Kunarpa terbengkalai Bumiputra merintih  Pusaka lenyap  Alampun menjadi tumpas  Kepiluan ini menggelora... Lautpun menundukkan muka  Keadaan ini mencorakkan kisah  akan ketamakan beberapa umat Karya: Dita Pratiwi